https://kalbar.times.co.id/
Berita

Maring Semedo Disit, Upaya Kolaboratif untuk Bangkitkan Warisan Budaya di Tegal

Kamis, 06 November 2025 - 12:51
Maring Semedo Disit, Upaya Kolaboratif untuk Bangkitkan Warisan Budaya di Tegal Ketua DKDKT, Plt Kepala Dikbud dan Kepala Unit Museum Semedo Kabupaten Tegal (FOTO: Cahyo Nugroho For TIMES Indonesia)

TIMES KALBAR, TEGALKabupaten Tegal akan kembali menorehkan langkah penting dalam pelestarian warisan budayanya melalui 'Maring Semedo Disit, Warisan Budaya Berdaya, Bangga, dan Bahagia Berbudaya'. 

Program Maring Semedo Disit ini menjadi momentum kebangkitan Semedo sebagai kawasan bersejarah dan pusat kebudayaan yang berdaya, berkarakter, menginspirasi masyarakat untuk kembali menengok jati diri dan kebanggaan lokal mereka.

Dikatakan oleh Gatut Eka Nurcahyo saat konferensi pers di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan didampingi Ketua DKDKT Haryo Susilo dan Plt Kepala Dikbud Winarto menerangkan bahwa kawasan Semedo di Kabupaten Tegal dikenal sebagai salah satu situs prasejarah penting di Indonesia. 

"Ada hal penting bahwa keberlangsungan perkembangan Museum Semedo ini tidak terlepas dari peran serta apresiasi warga masyarakat Kabupaten Tegal" ujarnya pada Kamis (6/11/2025).

Lebih lanjut ia menjelaskan, berbagai fosil manusia purba, fauna, dan artefak batu pernah ditemukan di sini, menandakan bahwa kawasan ini telah dihuni sejak ratusan ribu tahun silam. 

Untuk menjaga dan memperkenalkan nilai penting tersebut, berdirilah Museum Semedo, yang menjadi pusat pelestarian sekaligus ruang edukasi masyarakat.

Melalui kegiatan Maring Semedo Disit, pemerintah daerah bersama berbagai pihak berupaya membangun pengelolaan potensi warisan budaya yang terpadu, kolaboratif, dan harmonis. 

Masyarakat pun dilibatkan aktif melalui lembaga adat desa, agar pengelolaan budaya tidak hanya bersifat simbolik, tetapi melainkan membumi dan berkelanjutan.

Salah satu semangat utama kegiatan ini adalah menumbuhkan kebanggaan lokal (local pride) terhadap Museum Semedo dan koleksi unggulannya. 

Kepada media, Plt Kepala Dikbud Kabupaten Tegal Winarto Museum Semedo tidak hanya menjadi tempat menyimpan benda purbakala, tetapi juga simbol kebangkitan budaya Tegal. 

"Dari sini diharapkan muncul kesadaran baru bahwa pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya tersebut merupakan tanggung jawab bersama yakni antara pemerintah, akademisi, seniman, dan masyarakat." terangnya.

Lebih lanjut Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal  (DKDKT) Ki Haryo Susilo bahwa kegiatan pada 17 Nopember 2025 akan merepresentasikan Museum Semedo sebagai melting pot budaya, tempat untuk bertemu berbagai gagasan, kepentingan, dan sumber daya lintas sektor. 

Pendekatan ini sejalan dengan semangat perencanaan yang SMART spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.

Puncak dari Maring Semedo Disit yang di mulai pada 17 Nopember 2025  ditandai pula dengan kirab pengembalian koleksi fosil dari berbagai museum nasional.  Kirab ini menjadi simbol kembalinya jejak sejarah ke tanah asalnya, sekaligus bentuk penghormatan atas perjalanan panjang penelitian prasejarah Indonesia.

Menurutnya ada Dua kirab utama digelar pada acara Maring Semedo Disit nantinya diantaranya,  Dari Museum Krikilan Sangiran, kembali tiga koleksi penting yakni fosil Gigantopithecus (primata purba raksasa) dan Pongo (leluhur orangutan).

Dan dari Museum Nasional Jakarta akan dikembalikan empat koleksi fosil yakni Hexaprotodon (kuda air purba) dan Megalochelys (kura-kura raksasa purba).

"Jadi nanti, Kirab Maring Semedo Disit tersebut menjadi simbolisasi spiritual dan kultural atas “kepulangan” identitas masa lalu dan sekaligus pengikat antara ilmu pengetahuan, rasa cinta tanah kelahiran.

Dikatakan oleh Ketua DKDKT rangkaian kegiatan kirab semakin meriah dengan partisipasi berbagai komunitas, seniman lokal, Pasukan Bergodo, Tari Endel serta Barongan Tegalan, Paguyuban Tosan Aji Patra Ganesha, serta para seniman dan budayawan Kabupaten Tegal. 

"Semedo tak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga sumber inspirasi penciptaan seni baru, ruang edukasi lintas generasi, dan simbol identitas masyarakat Tegal yang berdaya, bangga, serta bahagia dalam berbudaya." ulas Ki Haryo Susilo.

Maring Semedo Disit bukan sekadar acara seremonial, melainkan gerakan kultural yang menghidupkan kembali nilai-nilai penting warisan budaya Kabupaten Tegal. (*)

Pewarta : Cahyo Nugroho
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kalbar just now

Welcome to TIMES Kalbar

TIMES Kalbar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.