https://kalbar.times.co.id/
Berita

Khutbah Jumat Edisi 8 Agustus 2025: Ingat, Kita Masih Dijajah

Jumat, 08 Agustus 2025 - 07:11
Khutbah Jumat Edisi 8 Agustus 2025: Ingat, Kita Masih Dijajah Wakil Ketua PD Muhammadiyah Pacitan, dan Dai Kamtibmas Polda Jatim, Moh. Asysyadul Juhdi, S.Pd. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)

TIMES KALBAR, JAKARTA – style="text-align:justify">Untuk Khutbah Jumat edisi 8 Agustus 2025 kali ini membahas tentang makna kemerdekaan hakiki. Khutbah ini bisa Anda gunakan sebagai rujukan. 

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. 

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Atas berkat rahmat dan Kuasa-Nya, bulan ini bangsa Indonesia kembali memperingati hari kemerdekaannya. Semarak menyambut kemerdekaan itu telah tampak jauh hari sebelum memasuki tanggal 17 Agustus.

Spanduk, bendera, umbul-umbul, dan baliho-baliho bertuliskan “Dirgahayu Kemerdekaan RI” menghiasi sepanjang jalan, baik jalan perkotaan maupun pedesaan. Semuanya menjadi semarak menyambut hari ulang tahun kemerdekaan yang bersejarah itu.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Merdeka adalah lawan dari perbudakan. Tentu kita semua ingin hidup merdeka, terbebas dari perbudakan, hidup nyaman dan bahagia. Kita juga tidak ingin terkekang, terbatasi, dan tidak bebas dalam menjalani kehidupan atau ada sesuatu yang memperbudak kita.

Bagi seorang Muslim, kemerdekaan dan kebahagiaan sejati adalah menjadi hamba Allah sepenuhnya dan merasa bahagia dengan men-tauhid-kan Allah SWT. Merasa bahagia melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Merasa bahagia berakhlak mulia, membantu sesama, serta memudahkan urusan orang lain.

Dalam kitab Al-Majmu’ Al-Fatawa, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan tentang makna kemerdekaan hakiki,

الْعُبُودِيَّةُ لِلّهِ هِيَ حَقِيْقَةُ الْحُرِّيَّةِ، فَمَنْ لَمْ يَتَعَبَّدْ لَهُ، كَانَ عَابِدًا لِغَيْرِهِ.

Kemerdekaan yang hakiki adalah menjadi hamba Allah. Barangsiapa yang tidak menghamba kepada Allah, maka dia akan menjadi hamba kepada selain-Nya.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Bila ada orang yang masih menjadi budak dunia dan hawa nafsu maka sesungguhnya mereka belum lah merdeka. Karena Rasulullah SAW bersabda dalam hadits beliau,

ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺪِّﻳْﻨَﺎﺭِ ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺪِّﺭْﻫَﻢِ.

Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham. (HR. Al Bukhari)

Menjadi budak dunia adalah ketika seseorang melakukan semua perintah harta dan dunia, seolah-olah harta dan dunia memperbudaknya dan sehingga dia ikuti semua perintahnya dan mengesampingkan perintah Allah dan Rasul. Tamak atas dunia dikarenakan seseorang diperbudak oleh hawa nafsu. Padahal yang banyak menyesatkan manusia adalah hawa nafsu. Allah swt berfirman,

وَإِنَّ كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِينَ.

Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al-An’am: 119)

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Maka jangan sampai kita salah kaprah dalam memaknai kemerdekaan ini. Pemahaman yang sempit tentang makna kemerdekaan adalah ketika seorang hanya memandang bahwa kemerdekaan itu hanya ketika pasukan musuh berhasil dipukul mundur dari wilayah perbatasan sebuah bangsa. Ya, itu memang bagian dari indikasi kemerdekaan, namun bukan esensi (pokok). 

Mengapa demikian? Hal ini karena penjajahan terhadap suatu negeri, bukan hanya berupa penghancuran negeri tersebut oleh pasukan musuh, bukan juga karena dirampasnya berbagai kekayaan alam dan sumber dayanya oleh para penjajah, akan tetapi makna penjajahan itu banyak macamnya, dan bahkan lebih buruk dari bentuk penjajahan fisik.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah 

Di antara Bentuk Penjajahan

Pertama, iblis dan anak buahnya. 

Iblis adalah penjajah yang paling berbahaya bagi manusia. Iblis senantiasa berupaya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah hingga hari kiamat. Iblis berkata sebagaimana disebutkan oleh Allah swt

قَالَ فَبِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَٰطَكَ ٱلْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَءَاتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَٰنِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَٰكِرِينَ (17)

Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka.” dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS. Al-A’raf: 17) 

Iblis menjajah manusia dengan bujuk rayunya agar manusia jauh dari ajaran Islam. Hingga tidak sedikit umat manusia dari dulu hingga sekarang tertipu oleh propaganda iblis. Maka, sesungguhnya iblis dan setan itu musuh abadi kita. 

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah 

Kedua, hawa nafsu dan syahwat 

Penjajah yang tidak kalah berbahaya adalah hawa nafsu dan syahwat yang selalu mengajak kepada kejelekan. Hawa nafsu dapat menjerumuskan manusia dalam berbagai dosa. Allah swt berfirman,

إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ 

Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan. (QS. Yusuf: 53) 

Disebut dengan nafsu lawwamah karena nafsu ini sering mencela orangnya disebabkan ia telah melakukan kesalahan, baik dosa besar, dosa kecil, atau meninggalkan perintah, baik yang sifatnya wajib atau anjuran.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah 

Ketiga, penjajahan dalam bentuk ghazwul fikri  

Ghazwul Fikri adalah perang pemikiran. Yaitu invasi nilai-nilai menyimpang yang bisa mengganggu dan merusak keyakinan, moralitas dan pola pikir kaum muslimin agar jauh dari nilai-nilai agamanya. Model penjajahan dan invasi ini juga tak kalah bahayanya karena ia datang dengan begitu halus dan tersembunyi melalui media-media propaganda yang hadir di tengah-tengah kehidupan kaum muslimin hari ini, seperti televisi, hand phone internet dan media massa lainnya.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah 

Keempat, dijajah oleh cinta dunia 

Cinta dunia merupakan induk dari segala kesalahan (dosa) dan merusak agama. Mencintai dunia berarti mengagungkan dunia, padahal dunia sangat hina di mata Allah swt. Mencintai dunia berarti menjadikan dunia sebagai tujuan. Sehingga orang yang cinta dunia akan menjadi budak yang diperintah oleh dunianya sehingga lupa akhirat. Na’udzu billah.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah 

Itulah beberapa bentuk penjajahan yang masih menjajah sebagian kaum muslimin hari ini. Mari kita menjadi hamba yang memerdekakan diri dari kungkungan hawa nafsu dan cinta dunia. Kita berharap dan berdoa kepada Allah agar dimerdekakan dari segala bentuk penjajahan, dan semoga kita menjadi hamba Allah yang sejati yang senantiasa memurnikan ibadah kepada Allah. Amin.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،  إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. 

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. 

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُونَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفُ رَّحِيْمٌ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ القَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاء.

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ،  ولذكر الله أكبر. أَقِمِ الصَّلَاةَ.


Oleh: Moh. Asysyadul Juhdi Al Mubarak, S.Pd
Wakil Ketua PDM Pacitan
Jl. HOS Cokroaminoto No. 15 Kauman Pacitan. 

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kalbar just now

Welcome to TIMES Kalbar

TIMES Kalbar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.